VIRTUAL OFFICE MENGGUNAKAN ZOOM CLOUD MEETINGS
MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO VIRTUAL OFFICE MENGGUNAKAN ZOOM CLOUD MEETINGS DI SMK KANISIUS UNGARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Pembelajaran AP
Hari : Jumat
Pukul : 13.00 WIB
Dosen Pengampu : Agung Kuswantoro, S.Pd, M.Pd.
Oleh :
Serliana Nur Dewiarti
7101417089
Pendidikan Administrasi Perkantoran B 2017
Abstrak
Tujuan
penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui fungsi ZOOM dalam kegiatan virtual
office; (2) Untuk mengetahui kelayakan penggunaan media Zoom pada proses
pembelajaran; (3) Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi teknologi
perkantoran. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar
oleh guru berpengaruh terhadap pemahaman dan hasil belajar siswa, sehingga
perlu adanya inovasi terhadap media pembelajaran yang digunakan supaya
memberikan suasana baru dan mempermudah guru dalam menyampaikan materi. Mata
pelajaran Teknologi Perkantoran memuat materi Kantor Virtual (Virtual Office)
yang mengulas kegiatan-kegiatan dalam virtual office, untuk mempermudah siswa
dalam menangkap materi tersebut peneliti menggunakan media Zoom dan
memperlihatkan kegiatan rapat dengan aplikasi tersebut. Jenis penelitian ini
adalah jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development
(R&D) dengan menggunakan metode penelitian yang dikembangkan oleh Borg
& Gall (dalam Emzir,2013)menyatakan bahwa dapat membatasi langkah
penelitian. Sehingga peneliti mengambil empat langkah pengembangan yaitu
pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk, dan tahap validasi. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian Otomatisasi dan Tata
Kelola Perkantoran (OTKP) SMK Kanisius Ungaran. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah observasi, angket atau kuisioner,
dan dokumentasi.
Kata Kunci : Virtual Office, ZOOM Cloud
Meetings, media pembelajaran
Latar Belakang
Media pembelajaran
merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses
belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa.
Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan siswa menerima dan
memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang mampu menyelaraskan antara
media pembelajaran dan metode pembelajaran. Media sangat diperlukan dalam
pembelajaran sebagai alat penyampaian informasi dan pesan dari guru kepada
peserta didik. Pembelajaran yang baik dan berlangsung lancar memerlukan media
pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kondisi kelas.
Pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan motivasi belajar, dan bahkan
membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa, pemakaian atau pemanfaatan media juga dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap pelajaran.
Media yang dimanfaatkan
memiliki posisi sebagai alat bantu guru dalam mengajar. Misalnya grafik, film,
slide, foto, serta pembelajaran dengan menggunakan komputer. Gunanya adalah
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman
kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
Masih ada beberapa
sekolah yang mementingkan aspek kognitif saja dan kurang memandang persoalan
motivasi belajar siswa. Seperti yang saya alami saat menempuh pendidikan SMK,
masih ada beberapa guru yang menggunakan metode ceramah saja dalam menyampaikan
materi, sehingga siswa kurang dapat memahami materi yang disampaikan dan
membuat siswa merasa jenuh saat mengikuti pembelajaran. Metode pembelajaran
konvensional yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar tidak mampu
menarik perhatian siswa, dengan metode ini guru cenderung tidak melibatkan
siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Media bantu yang digunakan guru selama
pembelajaran hanya berbatas padaa text book atau power point dan tidak mampu
menarik perhatian siswa. Sedangkan untuk pembelajaran produktif sendiri media
yang layak dan memenuhi untuk dapat menghantarkan materi adalah yang mengandung
unsur gerak sehingga proses memasak dapat diperhatikan dengan baik. Kurangnya
motivasi dan perhatian siswa serta rendahnya prestasi belajar tersebut
menunjukkan bahwa terjadi hambatan dalam proses pembelajaran yang menimbulkan
terganggunya informasi yang seharusnya diterima oleh siswa.
Media video pembelajaran
adalah media atau alat bantu mengajar yang berisi pesan-pesan pembelajaran.
Video sebagai media audio visual dan mempunyai unsur gerak akan mampu menarik
perhatian dan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 1119) mengartikan video dengan: 1) bagian
yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2) rekaman gambar hidup untuk
ditayangkan pada pesawat televisi. Video mampu merangkum banyak kejadian dalam
waktu yang lama menjadi lebih singkat dan jelas dengan disertai gambar dan
suara yang dapat diulang-ulang dalam proses penggunaannya. Video memiliki
kelebihan yaitu mampu membantu memahami pesan pembelajaran secara lebih
bermakna tanpa terikat oleh bahan ajar lainnya. Dengan unsur gerak dan animasi
yang dimiliki video, video mampu menarik perhatian siswa lebih lama bila
dibandingkan dengan media pembelajaran yang lain. Namun dalam suatu media
pembelajaran tentu akan terdapat kekurangan dari media tersebut. Dalam proses
pembuatannya video membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan watu yang cukup
lama, material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat
menampilkan gambar yang ada didalamnya, dan dalam pengambilan gambar yang
kurang tepat dapat menyebebakan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan
gambar yang dilihat.
Salah satu materi yang
dapat dikembangan dengan media pembelajaran baru yaitu materi Kantor Virtual (Virtual Office) dalam mata pelajaran
Teknologi Perkantoran yang menjadi sasaran
kelas X (sepuluh) SMK Program Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran. Praktik di lapangan guru hanya menyampaikan terkait gambaran
tentang kegiatan-kegiatan dan penjelasan tentang kantor virtual itu sendiri
sehingga siswa merasa sulit untuk dapat memahaminya. Oleh karena itu, peneliti ingin
mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan video yang didalamnya
menayangkan kegiatan rapat suatu kantor virtual menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings. Peneliti
menggunakan aplikasi Zoom karena aplikasi ini gratis dan membuat telecommuting
jarak jauh lebih praktis, efisien dan disertai banyak fitur- fitur yang membuat
pertemuan online lebih nyaman.
Siswa dapat memahami
dan memiliki gambaran tentang kegiatan kantor virtual dengan menggunakan media
tersebut. Penelitian ini akan dilakukan di SMK Kanisius Ungaran karena setelah
beberapa kali mengunjungi sekolah tersebut saya melihat kurangnya penggunaan
media pembalajaran saat proses pembelajaran. Sehingga saya tertarik untuk
mengaplikasikan media pembelajaran yang saya buat yaitu Virtual Office menggunakan Zoom
Cloud Meetings.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan
masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah penelitian ini adalah
sebagai berikut: Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa kelas X SMK Kanisius
Ungaran Program Keahlian OTKP pada mata pelajaran Teknologi Perkantoran materi
Kantor Virtual menggunakan video dengan aplikasi Zoom Cloud Meetings?
Tujuan Masalah
Tujuan Penelitian ini
adalah: Untuk meningkatan pemahaman siswa kelas X SMK Kanisius Ungaran Program
Keahlian OTKP pada mata pelajaran
Teknologi Perkantoran materi Kantor Virtual menggunakan video dengan aplikasi Zoom Cloud Meetings.
Manfaat Masalah
Hasil penelitian
diharapkan dapat bermanfaat, baik bagi lembaga pendidikan seperti sekolah,
siswa dan juga guru atau tenaga pendidik. Manfaat tersebut antara lain sebagai
berikut:
1) Sebagai
bahan masukan bagi lembaga-lembaga pendidikan, guru/pendidik agar lebih
cenderung atau sering memanfaatkan multimedia pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa, serta manfaat lainnya adalah sebagai bahan masukan atau
batu loncatan bagi pengembang media pembelajaran terutama bagi teknolog
pendidikan dalam mengembangkan media pembelajaran yang menggunakan multimedia.
2) Bagi
Siswa sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman melalui
pemanfaatan multimedia pembelajaran, khususnya memahami mata pelajaran
Teknologi Perkantoran.
3) Bagi
Guru
a. Sebagai
bahan masukan bagi guru melakukan inovasi dalam mengajar materi Virtual Office.
b. Dapat
meningkatkan kualitas mengajar bagi guru mata pelajaran Teknologi Perkantoran.
Deskripsi Teori
Menurut R. Ibrahim dan
Nana Syaodih (1996), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar. Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010:1),
media peengajaran ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan
belajar yang dianut oleh guru.
Agar seorang guru dalam
menggunakan media pendidikan dapat efektif, setiap guru harus dapat memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikn/pengajaran.
Menurut Oemar Hamalik dalam Azhar Arsyad (2004:2) pengetahuan dan pemahaman
tentang media pembelajaran meliputi:
a) Media
sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
b) Fungsi
media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
c) Seluk-beluk
proses belajar.
d) Hubungan
antara metode mengajar dan media pendidikan.
e) Nilai
atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
f) Pemilihan
dan penggunaan media pendidikan.
g) Berbagai
jenis alat dan teknik media pendidikan.
h) Media
pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
i)
Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran disekolah pada khususnya.
Media pembelajaran
adalah suatu cara, alat, atau proses, yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari sumber pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam proses
pendidikan. Penggunaan media dalam pembelajaran atau disebut juga pembelajaran
bermedia dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa
pengaru-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Ciri-ciri media
pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang berupa alat bantu belajar
yang dapat berupa suara, gambar, rekaman, film/video, garis, symbol yang
mungkin ditransformasikan dalam bentuk objek yang berupa rangkuman kejadian
yang kemudian ditampilkan kembali sebagai gambaran. Media pembelajaran
dimungkinkan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembelajaran
sebab dengan adanya media siswa dapat berinteraksi secara audio dengan rekaman,
visual dengan gambar diam atau gambar bergerak dan secara audio visual dengan
video atau film.
Menurut Cheppy Riyana
(2007) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual
yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip,
prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu
materi pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio
visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran.
Dikatakan tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video
(tampak) dapat disajikan serentak.
Menurut Cheppy Riyana
(2007:6) media video pembelajaran sebagai bahan ajar bertujuan untuk :
a) Memperjelas
dan mempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b) Mengatasi
keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik maupun instruktur.
c) Dapat
digunakan secara tepat dan bervariasi.
Saat ini, lingkungan
kerja global sangat memungkinkan untuk diwujudkan. Anda bisa saja bekerja
dengan seseorang dari belahan dunia lain dengan mudah, sama seperti saat Anda
bekerja dengan karyawan di departemen lain. Virtual Office atau kantor virtual
adalah jenis kantor sewa non-fisik yang bisa digunakan sebagai alamat legal
bisnis dan mendapatkan fasilitas-fasilitas kantor dari sang provider. Meskipun
tidak memiliki kantor fisik yang digunakan sendiri, pengguna virtual office
mendapatkan keuntungan khusus seperti biaya operasional yang jauh lebih murah
dari kantor konvensional tapi mendapatkan fasilitas yang mirip dengan kantor
konvensional. Dengan jarak yang jauh, virtual
meeting menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari yang penting.
Aktivitas secara
virtual terbukti menjadi metode efektif untuk mencapai berbagai tujuan, seperti
webinar, pelatihan, dan konferensi. Beikut adalah cara memaksimalkan rapat
online, yaitu:
1) Tentukan
peran dalam meeting
Salah satu kunci
utama dalam mengatur virtual meeting adalah mengetahui dan memahami
karakteristik semua tim. Masing-masing dari mereka pasti memiliki sifat yang
berbeda-beda, terlebih jika anggota rapatnya lintas budaya.
Akibatnya, dalam
beberapa kasus, seringkali ada cekcok dan gangguan saat meeting. Karena itulah,
Anda harus mengantisipasinya sebelum rapat dimulai. Salah satu caranya adalah
dengan menentukan peran dari tiap orang yang terlibat agar tetap kondusif.
Peran tersebut di antaranya adalah:
a. Notulen
b. Troubleshooter
c. Penjaga
waktu
d. Presenter
Tentu saja peran tersebut bisa bervariasi tergantung
pada siapa saja yang terlibat dalam rapat tersebut. Coba juga gilir peran
tersebut dalam setiap meeting agar tugas-tugas terdistribusi dengan baik.
2) Tentukan
agenda virtual meeting
Jika ingin menyelenggarakan meeting yang
efisien dan berhasil, maka agenda rapat harus direncanakan dengan baik. Hal
tersebut penting agar semua orang mempunyai topik yang bisa dipelajari terlebih
dahulu sebelum didiskusikan.
Untuk setiap virtual meeting, agenda
yang diperlukan adalah:
a. Poin
utama pembicaraan
b. Struktur
rapat (misalnya, berapa lama tiap poin pembicaraan akan didiskusikan)
c. Anggota
rapat yang akan hadir
d. Apa
yang harus dipersiapkan anggota rapat
e. Dokumen,
file, riset yang berkaitan
Perlu adanya penyusunan peraturan dan ekspektasi
yang akan dihasilkan dari rapat ini. Semua yang terlibat harus tahu apa yang
mereka lakukan dan bagaimana mengatur ruang virtual tersebut.
3) Menentukan
jadwal
Salah satu tantangan melakukan dengan tim virtual
adalah mengkoordinasikan jadwal untuk anggota rapat yang berada di zona waktu
yang berbeda atau memiliki jadwal yang berbeda. Rapat harus dilaksanakan pada
waktu yang tidak menyulitkan siapapun. Meskipun demikian, keputusan waktu rapat
tidak boleh diambil berdasarkan keputusan mayoritas anggota rapat. Tidak adil
jika ada peserta yang berada di zona waktu berbeda harus rapat di waktu yang
tidak wajar. Usahakan waktu rapat juga digilir untuk mengakomodasi kenyamanan
anggota rapat dan tentukan waktu tersebut jauh-jauh hari.
4) Etiket online
meeting
Meskipun setiap rapat memiliki peraturan yang
berbeda-beda, ada beberapa etiket yang harus dipatuhi semua orang agar meeting
berjalan dengan lancar. Etiket tersebut adalah:
a. Perkenalkan
semua anggota rapat dan berikan tiap orang kesempatan untuk berbicara.
b. Jangan
melihat ponsel ketika orang lain sedang presentasi.
c. Jangan
menyela pembicaraan.
d. Periksa
perangkat seperti kamera, video, Wi-Fi, dan screen sharing sebelum rapat.
e. Baca
agenda rapat dan persiapkan material.
f. Jangan
mengerjakan sesuatu yang lain (seperti memeriksa email) selama virtual
meeting.
g. Matikan
semua notifikasi dan pastikan ponsel dalam keadaan senyap.
h. Pastikan
semua orang berada di tempat yang tenang.
i. Jika ragu, praktikan saja tata krama
pada umumnya. Semua orang ingin didengar, dilihat dan dihormati selama
rapat online berlangsung – sebagaimana rapat secara langsung.
5) Follow-up
rapat
Agar rapat efektif, semua orang harus memiliki
tujuan yang jelas di akhir rapat. Hal yang harus mereka ketahui adalah:
a. Hasil
kerja dan langkah-langkah selanjutnya
b. Siapa
saja yang bertanggung jawab atas langkah-langkah tersebut
c. Kapan
hasil kerja tersebut harus diselesaikan
d. Kapan
meeting selanjutnya akan dilaksanakan
Untuk seorang penyelenggara virtual meeting, jangan lupakan bagian terpenting dari follow-up
adalah meminta feedback dari seluruh peserta rapat mengenai rapat yang sudah
dilakukan. Bisa dengan meminta pendapat mereka satu per satu atau melalui
survey anonimus. Ini akan membantu meningkatkan kualitas rapat yang semakin
inklusif dan efisien untuk semua orang.
6) Kesimpulan
Virtual meeting merupakan cara yang paling efektif
dan efisien jika harus berdiskusi dengan rekan kerja yang berada di tempat yang
jauh. Dengan mengaplikasikan strategi di atas dan dilengkapi dengan sistem manajemen
proyek, maka pekerjaan akan semakin produktif.
Untuk dapat melakukan virtual meeting dapat menggunakan aplikasi yang mudah digunakan
salah satunya yaitu dengan aplikasi ZOOM
Cloud Meetings. Zoom Cloud Meeting adalah sebuah aplikasi yang dapat
menunjang kebutuhan komunikasi di manapun dan kapanpun dengan bayak orang tanpa
harus bertemu fisik secara langsung. Aplikasi ini untuk videoconference, dengan
mudah dapat di install pada perangkat PC (Personal
Computer) dengan webcame, Laptop dengan webcame, Smartphone Android atau
IOS. "Zoom Cloud" begitulah
sebutannya, aplikasi ini sangat cocok sekali untuk melakukan Video Conference, dengan ringanya
bandwidth yang digunakan, tidak ada iklan di aplikasi tersebut, serta tidak
terlalu banyak memakan resource memory
jika dijalankan di Android atau PC. Zoom bisa digunakan dengan gratis, tapi
durasi video conferencing dibatasi
hanya 40 menit dan jumlah partisipan satu sesi maksimal 100 orang. Aplikasi ini paling umum digunakan untuk panggilan video yang
melibatkan banyak orang, meskipun dapat juga digunakan untuk panggilan
interpersonal. Dilansir dari blog.zoom.us, aplikasi Zoom dapat menghasilkan visual berdefinisi
tinggi kendati Anda berada hanya memiliki koneksi internet dengan bandwith rendah. Dengan Zoom, Anda bisa membagikan tampilan layar
komputer kepada peserta rapat lainnya (screen sharing). Fitur tersebut sangat
berguna untuk seminar atau kuliah jarak jauh yang memerlukan presentasi, video,
buku, teks, dalam penyampaian materi.
Penelitian Terdahulu
1) Karim,
Muhammad T., Supriawan, Dedi., Sukrawan, Yusep. (2016). Penggunaan Multimedia
Berbasis Video Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Kejuruan
Teknik Mesin. Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.
3, No. 2, hlm. 214-219. Menyimpulkan bahwa rerata N-gain siswa yang menggunakan multimedia berbasis
video, menunjukan peningkatan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi tersebut
tergolong ke dalam kategori sedang. N-gain siswa yang menggunakan media power
point, menunjukan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi tersebut
tergolong ke dalam kategori rendah. Multimedia berbasis video lebih baik
dibandingkan menggunakan media power point pada siswa kelas TP di SMK Tunas
Bangsa Kab. Bandung Barat.
2) Rinajayani (2013), mengkaji tentang Penggunaan
Media Video Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial Pada
Siswa Kelas Iv A Sd Bantul Timur Bantul Tahun Pelajaran 2012/2013 menyimpulkan
bahwa pada siklus I, dari 25 siswa, nilai yang berada di bawah KKM adalah 11
siswa (44%), sedangkan yang di atas KKM adalah 14(56%). Pada siklus II, dengan
adanya perbaikan media video, semakin meningkatkan pemahaman konsep IPS siswa.
Penggunaan media video telah dapat meningkatkan pemahaman konsep IPS pada siswa
kelas IV A SD Bantul Timur tahun pelajaran 2012/2013.
Kerangka Berpikir
Upaya peningkatan
kualitas pendidikan menjadi tugas dan tangung jawab seorang guru. Karena guru
yang berhadapan langsung untuk membina para siswa di sekolah dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut tidak terlepas dari media bantu
mengajar yang digunakan oleh seorang guru. Pada penelitian ini akan dibuat
pengembangan media video pembelajaran untuk materi rapat online pada virtual office.
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya kemudian ide untuk
mengembangkan media pembelajaran muncul. Melalui identifikasi masalah, ide pengembangan media pembelajaran, lalu melakukan pengembangan media yang akan dibuat terdiri dari tahap perencanaan pembuatan video mulai dari aplikasi zoom, partisipan, dan bahan rapat, selanjutnya dilakukan proses meeting dan direkam melalui fitur yang ada di aplikasi zoom, setelah selesai akan dilakukan edit video dengan memberikan penjelasan yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan validasi dan revisi jika diperlukan serta uji kelayakan dan terakhir media pembelajaran dapat digunakan.
Metode Penelitian
Penelitian ini
merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development
(R&D). Menurut Sugiyono (2012: 407) penelitian dan pengembangan adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut. Research and Development (R&D) adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan metode tersebut. Dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D), merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk
yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Borg & Gall dalam
Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 169-170) memaparkan sepuluh langkah pelaksanaan
strategi penelitian dan pengembangan sebagai berikut:
1) Penelitian
dan pengumpulan data (research and information collecting) yang meliputi
pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan
dari segi nilai.
2) Perencanaan
(planning) yaitu menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang
diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai
dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, dan
kemungkinan dalam lingkup terbatas.
3) Pengembangan
draf produk (develop preliminary form of product). Pengembangan bahan
pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi.
4) Uji
coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba di lapangan pada satu
sampai tiga sekolah dengan enam sampai dengan dua belas subjek uji coba (guru).
Selama uji coba dilakukan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.
5) Merevisi
hasil uji coba (main product revision).
6) Uji
coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5
sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba.
Data kuantitatif penampilan guru sebelumnya dan sesudah menggunakan model yang
dicobakan dikumpulkan.
7) Penyempurnaan
produk hasil uji lapangan (operasional product revision).
8) Uji
pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan pada 10 sampai
dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan
melalui angket, wawancara, observasi dan analisis hasilnya.
9) Penyempurnaan
produk akhir (final product revision).
10) Diseminasi
dan implementasi (dissemination and implementation).
Prosedur penelitian
yang dilakukan peneliti dalam pengembangan ini diadaptasi dari langkah-langkah
pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall tersebut dengan pembatasan.
Borg & Gall (dalam Emzir, 2013: 271) menyatakan bahwa dimungkinkan untuk
membatasi penelitian dalam skala kecil, termasuk membatasi langkah penelitian.
Penerapan langkah-langkah pegembangannya disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
Mengingat keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki oleh peneliti, maka langkah-langkah
tersebut disederhanakan menjadi empat langkah pengembangan. Langkah
pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1) Tahap
pengumpulan data
Tahap pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan pembelajaran di lapangan. Tahap pengumpulan data dilakukan dengan
cara studi lapangan dan studi pustaka.
a. Studi
lapangan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sumber belajar di SMK. Studi lapangan
dilakukan dengan cara analisis kurikulum yang berlaku di sekolah, analisis
tahap perkembangan siswa, dan analisis ketersediaan sumber belajar di lapangan.
b. Studi
pustaka mengenai teori yang berhubungan dengan sumber belajar bentuk video
untuk pembelajaran Teknologi Perkantoran di SMK serta studi pustaka mengenai
materi interaksi manusia dan lingkungan.
2) Tahap
perencanaan
Tahap perencanaan dimulai dengan melakukan
penyusunan alur kegiatan rapat secara online dan menentukan aplikasi untuk
melakukan online meeting. Menentukan
anggota yang berpartisipasi dalam rapat dan tema yang akan dibahas dalam rapat.
Pada tahap perencanaan ini sekaligus direncanakan evaluasi sumber belajar yaitu
dengan membuat kisi-kisi penilaian.
3) Tahap
pengembangan produk
Tahap pengembangan produk dimulai dengan melakukan
kegiatan rapat dan menggunakan fitur record
pada aplikasi yang digunakan. Hasil video tersebut yang nantinya akan
menjadi media pembelajaran mengenai rapat pada suatu kantor virtual. Video
sudah bisa digunakan sebagai media pembelajaran.
4) Tahap
validasi dan uji coba video yang telah diproduksi, kemudian dievaluasi.
Bentuk dari
evaluasi produk video sebagai media pembelajaran Teknologi Perkantoran adalah
validasi. Validasi dilakukan dalam dua tahap. Tahap I adalah validasi oleh ahli
materi dan ahli media. Melalui tahap ini diperoleh data kelayakan produk dan
saran dari ahli. Saran tersebut kemudian digunakan untuk revisi produk tahap I.
Hasil revisi tahap I digunakan untuk validasi ke II oleh guru, saran dari guru
digunakan untuk revisi II. Hasil dari kedua revisi tersebut digunakan untuk uji
coba penggunaan oleh siswa. Hasil uji coba ini berupa tanggapan siswa terhadap materi
dalam bentuk video rapat online.
Rancangan Media Pembelajaran (Virtual
Office menggunakan Zoom)
Pengembangan media pembelajaran video rapat online menggunakan aplikasi
Zoom Cloud Meeting ini dibuat dengan bantuan aplikasi edit video yang telah
dikuasai. Dalam bentuk video yang berwarna, bersuara, dan menarik akan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Pengembangan media pembelajaran
dalam bentuk video yang menampilkan kegiatan secara langsung memberikan gambaran
yang jelas terkait materi dan menarik minat pembelajarana siswa.
Hasil Media
Virtual
Office merupakan materi yang ada dalam mata pelajaran
Teknologi Perkantoran pada siswa kelas X di SMK jurusan OTKP. Kegiatan yang
dilakukan oleh kantor virtual melalui dunia maya karena tidak terdapat kontak
fisik secara langsung dan dianggap dapat menghemat watu, tenaga dan juga biaya.
Hal yang penting dalam melakukan koordinasi antar anggota yaitu melalui rapat,
dalam kantor virtual rapat dilakukan secara online dengan bantuan aplikasi yang
saat ini mudah digunakan seperti aplikasi Zoom. Sebelum dilakukan rapat diperlukan
pemahaman dan tata cara yang baik dalam proses rapat online. Sehingga peneliti
memberikan gambaran langsung menggunakan video yang dilakukan oleh anggota
suatu perusahaan saat melakukan rapat online harapannya siswa dapat lebih
memahami bagaimana rapat online yang baik dan memiliki gambaran terhadap materi
yang telah disampaikan.
Dalam video ini
menampilkan proses rapat online yang dihadiri oleh anggota perusahaan untuk
mendiskusikan terkait perusahaannya. Sebelumnya ada koordinasi yang dilakukan
pimpinan dan sekretaris membahas rapat yang akan dilakukan dan menghasilkan
kesepakatan terkait bahan materi, waktu, aplikasi yang digunakan, dan tata
tertib rapat. Dimulai dari pembukaan yang dilakukan oleh sekretaris sebagai
moderator juga menjadi notulen rapat tersebut, memastikan kehadiran anggota
yang mengikuti rapat. Selanjutnya pimpinan akan menyampaikan materi rapat. Dan
aka nada sesi tanya jawab serta diskusi oleh anggota rapat dipandu oleh
moderator. Yang terakhir adalah penutupan oleh moderator sekaligus menyampaikan
kesimpulan dari rapat.
Materi tersebut akan
sulit dipahami oleh siswa jika hanya mengandalkan ceramah yang dilakukan oleh
guru saja, sehingga dengan adanya media bentuk video ini akan memudahkan
pemahaman siswa terkait kegiatan yang dilakukan oleh suatu kantor virtual
terfokus pada kegiatan rapat online. Siswa juga dapat mempraktikkan supaya
dapat memahami secara keseluruhan dan merasakan secara langsung kegiatan rapat
online menggunkan aplikasi. Jadi untuk dapat melakukan rapat yang efektif dan
efisien itu diperlukan tata cara atau tahapan yang baik sesuai teori yang ada
sehingga kegiatan rapat online tersebut dapat berjalan lancar.
Cara Penggunaan Media
Cara menggunakan media ini mudah dengan
bantuan laptop, speaker dan LCD Proyektor video dapat diputas menggunakan
aplikasi play video yang ada di laptop tinggal klik play maka video akan dapat
ditayangkan.
Simpulan
Berdasarkan pembahasan
diatas dapat disimpulkan (1) media pembelajaran menggunakan video dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. (2) materi
virtual office terfokus pada kegiatan online
meeting dapat dilakukan menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings dan pelaksanaan rapat online harus sesuai etika
rapat yang baik agar mencapai hasil yang diinginkan. (3) video rapat online
menggunakan Zoom memberikan pemahaman siswa tentang gambaran kegiatan kantor
virtual.
Saran dalam penelitian
ini adalah (1) dalam pembuatan video harus memperhatikan kondisi jaringan agar
pelaksanaan rapat dapat stabil dan hasil video lebih maksimal. (2) guru
diharapkan dapat mengikuti perkembangan teknologi terutama aplikasi yang sering
digunakan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan kantor. (3) sekolah dapat
menyediakan koneksi internet agar siswa dapat memanfaatkan untuk menggunakan
aplikasi penunjang pembelajaran.
Saran
Media pembelajaran
video meeting online menggunakan zoom ini pendidik atau guru memang harus
meningkatkan skill editing video dan pemahaman terhadap aplikasi penunjang
kegiatan yang dilakukan oleh kantor virtual, selain itu guru juga harus memiliki kemampuan kreativitas
dalam mengembangkan media pembelajaran di era digital seperti sekarang.
Daftar
Pustaka
Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 2010. Media
Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Emzir. 2011. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
_________. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra
Aditya Bakti.
Ibrahim R dan Nana Syaodih. 1993. Perencanaan Pengajaran. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Kasihani Kasbolah FS. (1998). Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Jakarta: Depdikbud.
Riyana, Cheppy. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
_________. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
Sugiyono, 1999. Statistik
Nonparametris Untuk Penelitian. Penerbit CV Alfabeta: Bandung.
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Biodata

Nama : Serliana Nur Dewiarti
TTL : Kebumen, 8 September 1999
Alamat : Desa Kalirancang RT 003 RW 04, Kec. Alian, Kab. Kebumen
Alamat Kos : Kos Pak Kodri, Gang Cempakasari RT 03 RW 01,
Kec. Gunungpati
Kec. Gunungpati
Nomor HP : 083862272557
Media Sosial :
@serlianand (IG), Serliana Nur Dewiarti (Facebook)
Pendidikan Formal : 1. SD Negeri 3 Kalirancang lulus tahun
2011
2. SMP Negeri 1 Alian lulus tahun 2014
3. SMK Negeri 1 Kebumen lulus tahun 2017
Riwayat Organisasi : 1. Hima Pendidikan Ekonomi 2018
(Sekretaris RTO Pengurus Harian)
(Sekretaris RTO Pengurus Harian)
2. Hima Pendidikan Ekonomi 2019
(Bendahara RTO Pengurus Harian)
(Bendahara RTO Pengurus Harian)
Komentar
Posting Komentar